TIO PAMUNGKAS
1IA01
58413918
Permasalahan
Sosial Dalam Ruang Lingkup Keluarga dan Masyarakat
Pengertian Masalah Sosial
Menurut
Soerjono Soekanto, masalah sosial
adalah suatu ketidaksesuaian antar unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah
sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial
yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.
Masalah sosial yang
berhubungan dengan perkembangan individu dan keluargaManusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok. Dalam kehidupannya sejak lahir manusia itu telah mengenal dan berhubungan dengan manusia lainnya. Sangat tidak mungkin manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa bergantung kepada manusia yang lainnya.
Naluri manusia untuk selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain disebut “gregariousness” dan oleh karena itu manusia disebut mahluk sosial. Dengan adanya naluri itu, manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kehidupannya dan memberi makna kepada kehidupannya, sehingga timbul apa yang kita kenal sebagai kebudayaan yaitu sistem terintegrasi dari perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia dikenal sebagai mahluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan, sekaligus apat berperan karena didorong oleh hasrat atau keinginan yang ada dalam diri manusia yaitu :
1. Menyatu dengan manusia lain disekelilingnya
2. Menyatu dengan suasana dalam sekelilingnya
Semua itu dapat terlihat dari reaksi yang diberikan manusia terhadap alam yang kadang kejam dan ramah kepada mereka. Manusia itu pada hakekatnya adalah mahluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri. Ia merupakan “Soon Politikon” , manusia itu merupakan mahluk yang hidup bergaul, berinteraksi. Perkembangan dari kondisi ini menimbulkan kesatuan-kesatuan manusia, kelompok-kelompok sosial yang berupa keluarga, dan masyarakat. Maka terjadilah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang mengatur kehidupan mereka, memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hubungan
Masalah Sosial Dengan Perkembangan individu
Perkembangan adalah perubahan kearah kemajuan menuju terwujudnya hakekat manusia yang bermartabat atau berkualitas. Perkembangan memiliki sifat holistik (menyeluruh/kompleks) terdiri dari berbagai aspek baik fisik ataupun psikis, terjadi dalam beberapa tahap (saling berkesinambungan), adanya variasi individu dan menciptakan prinsip keserasian dan keseimbangan yang dinamis. Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir maupun batin. Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga yang mempunyai ciri tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari berbagai aliran mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Proses asosiasi primer adalah bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada setelahnya. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman yang telah terjadi.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan:
- Pendirian
Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa
pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa
sejak lahir
- Pendirian
Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan
pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata
tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
- Pendirian
konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi
antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan individu
berdasarkan psikologi
1. Masa vital yaitu dari usia 0 sampai
kira-kira 2 tahun.
Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. menurut Frued tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketidak nikmatan. Pendapat semacam ini mungkin beralasan kepada kenyataan, bahwa pada masa ini mulut memainkan peranan penting dalam kehidupan individu. Bahwa anak memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya itu tidak karena multu merupakan sumber kenikmatan utama, melainkan karena pada waktu itu mulut merupakan alat utama untuk melakukan eksplorasi dan belajar. Pada tahun kedua anak belajar berjalan, dan dengan berjalan itu anak mulai pula belajar menguasai ruang. Di samping itu terjadi pembiasaan tahu akan kebersihan. Melalui tahu akan kebersihan itu anak belajar mengontrol impuls-impuls yang datang dari dalam dirinya.
Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. menurut Frued tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketidak nikmatan. Pendapat semacam ini mungkin beralasan kepada kenyataan, bahwa pada masa ini mulut memainkan peranan penting dalam kehidupan individu. Bahwa anak memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya itu tidak karena multu merupakan sumber kenikmatan utama, melainkan karena pada waktu itu mulut merupakan alat utama untuk melakukan eksplorasi dan belajar. Pada tahun kedua anak belajar berjalan, dan dengan berjalan itu anak mulai pula belajar menguasai ruang. Di samping itu terjadi pembiasaan tahu akan kebersihan. Melalui tahu akan kebersihan itu anak belajar mengontrol impuls-impuls yang datang dari dalam dirinya.
2. Masa estetik dari
umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
Masa estetik ini dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi pancaindera. Dalam masa ini pula tampak muncuk gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara 3 tahun sampai umur 5 tahun. Anak sering menentang kehendak orang atau, kadang sampai menggunakan kata – kata kasar, dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
Masa estetik ini dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi pancaindera. Dalam masa ini pula tampak muncuk gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara 3 tahun sampai umur 5 tahun. Anak sering menentang kehendak orang atau, kadang sampai menggunakan kata – kata kasar, dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
Adapun
alasan anak berbuat kenakalan dalam usia tersebut adalah :
berkat pertumbuhan bahasanya yang merupakan modal utama bagi anak dalam menghadapi dunianya maka samapailah anak pada penyadaran, yaitu suatu tahap ketika anak menemukan dirinya sebagai subyek.
Kalau pada masa-masa sebelumya anak masih merasa satu dengan dunianya, belum mampu mengadakan pemisahan secara sadar antara dirinya sendiri sebgai subyek dan yang lain sebagai obyek maka kemampuan ini kini dimilikinya. Berarti dia menyadari bahwa dirinya juga subyek seperti yang lain. sebagai subyek dia mempunyai kebebasan untuk menghendaki sesuatu.
Pada masa ini terjadi apa yang kita sebut dengan menghendaki dan kehendak yang dimiliki tidak dapat ditahan-tahan tetapi kalau dia telah memperolehnya maka dia tidak lagi memperdulikannya dan menghendaki benda yang lain yang diinginkannya
berkat pertumbuhan bahasanya yang merupakan modal utama bagi anak dalam menghadapi dunianya maka samapailah anak pada penyadaran, yaitu suatu tahap ketika anak menemukan dirinya sebagai subyek.
Kalau pada masa-masa sebelumya anak masih merasa satu dengan dunianya, belum mampu mengadakan pemisahan secara sadar antara dirinya sendiri sebgai subyek dan yang lain sebagai obyek maka kemampuan ini kini dimilikinya. Berarti dia menyadari bahwa dirinya juga subyek seperti yang lain. sebagai subyek dia mempunyai kebebasan untuk menghendaki sesuatu.
Pada masa ini terjadi apa yang kita sebut dengan menghendaki dan kehendak yang dimiliki tidak dapat ditahan-tahan tetapi kalau dia telah memperolehnya maka dia tidak lagi memperdulikannya dan menghendaki benda yang lain yang diinginkannya
3. Masa intelektual
dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahun
Ada beberapa sifat khas pada anak-anak masa ini antara lain :
Ada beberapa sifat khas pada anak-anak masa ini antara lain :
1.
Adanya
korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
2.
Sikap
tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional
3.
Adanya
kecenderungan memuji diri sendiri
4.
Kalau
tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal maka soal itu dianggap tidak penting
5.
Senang
membandingkan dirinya dengan anak lain
6.
Adanya
minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
7.
Amat
realistik ingin tahu, ingin belajar
8.
Gemar
membentuk kelompok sebaya
9.
Masa
sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun
Pengertian
keluarga
Keluarga
adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok
kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan
individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang
melahrikan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam
masyarakat.
Permasalahan
sosial dalam keluarga

·
Permasalahan perceraian orang tua
Permasalahan
perceraian orang tua merupakan salah satu masalah sosial dalam keluaga yang
cukup banyak terjadi dilingkungan kita saat ini. Masalah ini akan lebih menekan
keadaan sosial dari anak-anak nya dalam keluarga. Anak yang ayah dan ibunya
berpisah biasanya akan selalu menyendiri atau terkadang anak menjadi susah
dikendalikan, alhasil anak-anak dari keluaga tersebut akan lebih mudah
terpengaruh oleh lingkungan yang berada disekitarnya. Contoh : Bani adalah anak
dari keluarga yang orang tuanya berpisah. Karena hal itu Bani lebih
sering diluar rumah dibandingkan dengan dirumahnya. Sampai-sampai ia membenci
orang tuanya. Ia lebih percaya dengan temannya dibandingkan orang tuanya
sehingga ia terbawa dengan temannya, ia mulai mengikuti temannya seperti
merokok. Dan pada akhirnya ia ikut-ikutan temannya mencoba narkoba sampai
akhirnya ia kecanduan narkoba. Dari contoh tersebut dapat kita simpulkan bahwa
perceraian orang tua merupakan masalah sosial keluarga yang sangat mempengeruhi
mental anak sehingga menjadi lemah dan kehilangan akal sehatnya. Oleh sebab
itu, orang yang mengalami seperti ini harus diberikan perhatian khusus sehingga
tidak terjebak dalam lingkungan sosialnya yang negatif.
- Permasalahan
Harmonisasi keluarga
Harmonisasi
Keluarga merupakan masalah sosial dalam keluarga. Hal ini tidak jauh berbeda
dengan perceraian orang tua. Ketidak harmonisan membuat anggota keluarga tidak
betah berkumpul bersama keluarga bahkan hingga tidak betah terhadap rumahnya
sendiri. Sehingga keluarga tersebut lebih senang aktivitas personalnya diluar
rumah. permasalahan sosial ini tentunya akan mempengaruhi keadaan mental dan
psikis anggota keluarga tersebut terlebih lagi anak-anak. Anak-anak akan merasa
tertekan dan merasa kurang betah bahkan membenci keluarganya. contoh: Rambo
merupakan anak tunggal dari pengusaha kaya. Namun sayangnya dirumahnya ia hanya
mendapatkan pertengkaran-pertengkaran dari orang tuanya, alhasil ia kekurangan
orang tuanya. Setiap ia bersama orang tuanya ia hanya mendapatkan amarahnya
saja. Akhirnya Rambo pun stress dan kabur keluar rumah, ia mengikuti ajakan
teman-temanya yang negatif. dan akhirnya ia moralnya menjadi rusak dan tak
terkendali lagi. Dari contoh diatas seseorang dari keluarga yang tidak harmonis
akan kekurangan perhatian dan kasih sayang. Oleh karenanya orang dalam masalah
sosial tersebut harus mendapatkan arahan dan kasih sayang yang positif dari
lingkungannya.
·
Disorganisasi
Keluarga
Yaitu suatu perpecahan dalam
keluarga sebagai unit, oleh karena anggota-anggotanya keluarga tersebut gagal
memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya.
Dampak dari disorganisasi keluarga
adalah perceraian dan kenakalan remaja akibat tidak adanya perhatian dan kasih
sayang dari orang tuan.
Masalah sosial dalam masyarakat

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Analisis: Masalah sosial merupakan gejala tak wajar yang sering terjadi di lingkungan masyarakat. Dan memiliki dampak bagi kehidupan di masyarakat. Sebenarnya hal tersebut dapat di cegah dan di atasi jika kita mengetahui dan memahami hal-hal disekitar kita.
Sumber: - http://raraqra.wordpress.com/2012/11/17/permasalahan-sosial-dalam-ruang-lingkup-individu-keluarga-dan-masyarakat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar