IPTEK dan
Kemiskinan
Latar belakang
Pada era globalisasi ini kemajuan IPTEK dimuka bumi ini makin
pesat. Yang dimana ilmu pengetahuan sangat dibuuhkan untuk perkembangan akal
manusia agar tidak ketinggalan informasi, sedangkan teknlogi dibutuhkan untuk
mempermudah pekerjaan manusia dalam melakukan aktivitasnya. Ilmu pengetahuan
ini ditujukan untuk para generasi muda agar bisa makin diasah dan makin
berkembang ilmu yang mereka miliki. Karena apabila mereka tidak mengasahnya
ilmu itu sendiri dapat hilang secara otomatis dari otak karena tidak ada
penambahan dan pengasahan ilmu tersebut, dengan kata lain anak tersebut malas
untuk belajar dan mencari ilmu untuk ke depannya. Nah akibat dari semua itu
dapat menimbulkan kemiskinan karena tidak ada inovasi, kreatif dan sebagaimana
mestinya.
A. Ilmu
Pengetahuan
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau lebih dikenal dengan IPTEK
mempunyai banyak pengertian menurut para ahli. Dari keseragaman pendapat itu,
dapat disimpulkan bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara
teratur, yang diperoleh dalam pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan
sistematis, metodis, rasional/ logis, empiris, umum dan akumulatif. Sedangkan
untuk mengartikan pengetahuan sendiri ada beberapa tokoh yang mengungkapkan
pendapatnya seperti:
1. Bacon dan David Home
menyatakan, bahwa pengetahuan sebagai pengalaman indera dan bathin.
2. Immanuel Kant menyatakan
bahwa pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman.
3. Phyrro menyatakan bahwa
tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
Secara umum, pengatahuan adalah kesan dalam pemikiran manusia
sebagai hasil penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan,
dan penerangan-penerangan yang keliru.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga
tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu :
1. Epistemologis merupakan
cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu
pengetahuan.
2. Ontologis merupakan
hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud
yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan
objek formal dari suatu pengetahuan.
3. Aksiologis adalah
asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
B. Teknologi
“Technology” atau dikenal dengan teknolgi adalah pemanfaatan
ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang
sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Tujuan dari
adanya teknolgi untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi
semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia atau dengan kata lain mempermudah
pekerjaan manusia.
Sedangkan ada maksud yang mengatakan teknologi yang tepat guna
mempunyai tiga persyaratan yaitu:
a. Persyaratan Teknis,yang termasuk di dalamnya
adalah:
· Memperhatikan
kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin
bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit
mungkin menggunakan bahan impor.
· Jumlah
produksi harus cukup dan mutu produksi harus diterima oleh pasar yang ada.
· Menjamin
agar hasil dapat diangkut ke pasaran dan masih dapat dikembangkan, sehingga
dapat dihindari kerusakan atas mutu hasil.
· memperlihatkan
tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya.
b. Persyaratan Sosial, meliputi :
· Memanfaatkan
keterampilan yang sudah ada.
· Menjamin
timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang.
· Menekan
seminimum mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya
pengangguran.
· Membatasi
sejauh mungkin timbulnya ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar
peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu sehingga terwujud
keseimbangan sosial dan budaya yang dinamis.
c. Persyaratan Ekonomik, yaitu :
· Membatasi
sedikit mungkin kebutuhan modal.
· Mengarahkan
pemakaian modal agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan
nasional.
· Menjamin
agar hasil dan keuntungan akan kembali kepada produsen.
· Dapat
mengarahkan lebih banyak produsen ke arah cara penghitungan ekonomis yang
sehat.
C. Kemiskinan
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema
yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada negara-negara yang
sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang
ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian
dan tempat berteduh. Atau dengan pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan
standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3
kelompok, yaitu :
A. Kemiskinan
yang disebabkan aspek badaniah dan mental seseorang.
Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat
maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan aspek
mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha secara
wajar, sebagaimana manusia lainnya.
B. Kemiskinan
buatan atau kemiskinan struktural.
Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan
memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi,
sosial dan politik.
C. Kemiskinan
yang disebabkan oleh bencana alam.
Biasanya pihak
pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan sementara dengan
bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
Usaha memerangi
kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan dan memberikan
pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara ini bukan
hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan
sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan
kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang
berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
D. Hubungan
antara IPTEK dengan kemiskinan
Hubungan antara ilmu dan pengetahuan itu seperti tidak dapat
dipisahkan. Bahkan ada teori yang mengatakan bahwa hubungan antara ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai berikut:
“Ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu
adalah statis (Ilmu tanpa teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu
tidak berakar).
IPTEK sendiri
pastinya mempunyai dampak positif dan dampak negatif, berikut adalah
penjelasannya:
Dampak Positif
|
Dampak Negatif
|
a) -Memberikan berbagai
kemudahan
b) -Mempermudah meluasnya
berbagai informasi
c) -Bertambahnya pengetahuan
dan wawasan
|
a) -Mempengaruhi pola
berpikir
b)
-Hilangnya budaya Tradisional
c) -Banyak
menimbulkan berbagai kerusakan
|
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia
terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik,
ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang
cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan
sosial yang fundamental. Kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur
ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran,
hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub
struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Contoh kasus:
Orang orang mampu dapat dengan mudah menguasai IPTEK namun bagi
orang yang sulit ekonominya maka ia akan sulit beradaptasi dan mengerti tentang
teknologi. Oleh karena itu peran media massa yg inovatif cukup efisien untuk
member informasi tentang kemajuan dunia IPTEK
Pembahasan:
Dari media massa kita dapat tahu segala hal tentang kemajuan
IPTEK dan yang lainnya dengan mudah. Hanya saja pembangunan yg belum merata di
pelosok negeri inilah yg menjadi penghambat bagi masyarakat pedalaman.
1) Kesimpulan
Dengan kemajuan IPTEK akan banyak manfaatnya bagi kehidupan
manusia. Namun hal tersebut tidak lepas dari efek negatif pula, contohnya:
semakin menunjukkan kesenjangan social.
2) Saran
Sebaiknya media massa seperti televisi memberikan tayangan yang
inovatif atau bersikap membangun agar masyarakat termotivasi untuk hidup lebih
baik kedepannya
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar